Senin, 04 Juli 2016

Akhlak dan Jenazah Utuh

    Dr. Abdul Qadir As-Sindi adalah seorang Wahabi yang pernah menulis sebuah artikel berisi hinaan, kecaman dan fitnah keji terhadap Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki di majalah Al-Jami’ah Al-Madinah Al-Munawwarah. Ketika artikel tersebut menyebar ke penjuru Madinah bahkan seluruh Arab Saudi, dan banyak kalangan yang merasa geram kepadanya, Sayyid Maliki malah mengajak beberapa muridnya untuk pergi ke Madinah menuju rumah Dr. As-Sindi dan memberikan sejumlah uang kepadanya.
.
Tanpa mengenalkan dirinya, Sayyid Maliki lantas pergi hingga Dr. As-Sindi mengetahui sendiri bahwa yang telah memberinya uang adalah Sayyid Maliki, orang yang beberapa waktu silam ia hina habis-habisan di artikelnya.
.
Dr. As-Sindi lalu mengejar Sayyid Maliki, merangkulnya, menciuminya dan berkata, “Tuan tentu Sayyid Muhammad Al-Maliki, kini saya yakin sepenuh hati bahwa Tuan adalah keturunan Rasulullah SAW, sebab tidak ada yang membalas cacian dan hinaan dengan hadiah, kecuali ia adalah keturunan Rasulullah SAW. Saya tidak meragukan lagi keagungan pribadi Anda wahai Sayyidi.”
.
Dr. As-Sindi menangis sejadinya menyesali perbuatannya seraya memohon maaf kepada Sayyid Maliki. Sambil tersenyum beliau memafkannya sehingga membuat kisah penuh kemuliaan akhlak ini semakin sempurna. Begitulah seharusnya akhlak seorang keturunan Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam.
.
Mustafa Husain Al-Jufri, Al-Injaaz Fii Karaamati Fakhril Hijaaz

JASAD PROF. DR. SAYYID MUHAMMAD BIN ALWI AL-MALIKI AL-HASANI MASIH UTUH
.
Al-‘Allamah As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki wafat pada hari Jum’at tanggal 15 Ramadhan 1425 H/ 29 Oktober 2004 M. Jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki dimakamkan di pemakaman Ma’la di Kota Suci Mekkah.
.
Sudah menjadi peraturan di Kerajaan Arab Saudi, kalau ada makam yang sudah berusia 1 tahun, maka makam tersebut akan dibongkar dipindahkan untuk ditempati makam orang lain. Demikian juga di area pemakaman Ma’la di Kota Suci Mekkah, makam yang sudah berusia 1 tahun harus dibongkar dan dipindahkan untuk ditempati jenazah yang lain.
.
Di antara jenazah-jenazah yang akan dibongkar karena sudah berusia 1 tahun di pemakaman Ma’la, terdapat jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki. Namun, pada saat makam Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki akan dibongkar dan digantikan jenazah lain. Betapa kaget dan herannya para petugas penggali makam, ternyata jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki masih utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum. Dengan adanya kejadian tersebut, akhirnya jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki pun tidak jadi dipindahkan.
.
Kemudian, setelah jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki berusia 2 tahun, pemerintah Kota Suci Mekkah kembali memerintahkan para petugas makam di pemakaman Ma’la untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki. Lagi-lagi, kejadian 1 tahun sebelumnya terulang kembali, jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki masih utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum. Bahkan, kuku dan rambutnya terlihat bertambah panjang setelah para petugas makam berniat memperbaiki posisi jenazahnya. Para petugas makam pun mengurungkan niatnya untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki dari makamnya.
.
Setelah sekian lama tidak ada perintah dari pemerintah Kota Suci Mekkah untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki.
Pada tahun 2009, yaitu saat jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki berusia 5 tahun, pemerintah Kota Suci Mekkah kembali memerintahkan para petugas makam di pemakaman Ma’la untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki. Betapa kaget dan kagum para petugas penggali makam yang akan memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki, ternyata jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki masih tetap utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum melebihi harumnya kayu gahru.
Dari kejadian-kejadian tersebut, banyak para pengikut Wahabi yang menyaksikan keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki itu. Sehingga, banyak di antara pengikut Wahabi yang bertaubat dan beralih mengikuti paham Ahlussunnah wal Jama’ah.
.
Mudah-mudahan, kita sebagai pengikut paham Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi semakin yakin dan percaya bahwa Allah SWT akan melindungi wali-wali-Nya sejak masih hidup sampai sudah menjadi jenazah. Dan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya Waliyullah dan percaya bahwa Allah SWT memiliki hamba-hamba pilihan di dunia ini. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah percaya adanya karomah dan percaya bahwa pahala doa, tawassul, dzikir dan bacaan Al-Qur’an orang yang masih hidup bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia.
Wallahu A’lam

Oleh : fb Umi Ida Alexandria
www.facebook.com/story.php?story_fbid=1248551218494913&id=100000201409337

Tidak ada komentar:

Posting Komentar