Kiai Cholil Bisri (kiri) bersama adiknya Kiai Mustofa Bisri |
Susah memang, menimba ilmu di luar negeri tanpa bekal apapun. Hanya bermodal keyakinan dan keinginan yg kuat.
Sekedar mengganjal perut, kadang Kiai Cholil harus terpaksa menyiasati duduk di depan masjid. Disekelilingnya diberi kurma busuk sehingga banyak lalat yg menginggapi. Banyak yang tak tega sehingga ada yang berkenan memberinya recehan uwang. Tak jarang juga Kiai Kholil memakan buangan sisa semangka yg tak laku terjual oleh pedagang, di ambil buat main bola, sampai jauh dimakan.
Kiai Bisri Mustofa |
Tak tau lagi harus bagaimana bisa lolos cek (imigrasi), bermodal keyakinan keduanya nekat pulang yang waktu itu masih melalui kapal laut. Kiai Bisri tak berhenti-berhenti membaca wirid salah satu Asmaul Husna, dengan harapan Kiai Cholil yang tanpa pasport bisa lolos. Dengan bergaya seperti tukang buruh angkat barang yang begitu kerepotan keberatan, akhirnya Kiai Cholil berhasil naik kapal tanpa ada yang cek.
Oleh : diambil dari cerita (dawuh) Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar