Setelah berhasil, mulalilah beberapa tokoh wanita Eropa belajar Islam untuk menghancurkan Islam. Bukan teologinya Islam semata yang dihancurkan, tapi tujuan utama adalah pengambilan minyak. Dan membangunlah suatu pola fikir dalam berislam sehingga muncul Ulama Najed Muhammad bin Abdul Wahab dengan kitab Kasyfil Syubhatil Kholqil Ardli wa Samawaat. Sehingga menurut mereka, perilaku perilaku yang selama ini dijalankan umat Islam sudah melenceng dari Islam dan harus dibunuh.
Begitu Arab dalam kekacauan, muncullah seorang tokoh Ibnu Saud dengan 40 orang yang dipersenjatai dengan senjata api oleh Eropa guna menguasai Arab dan berhasil. Untuk lebih leluasa menguasai dan melaksanakan doktrinnya, semua situs situs Islam dihancurkan dengan dalih pemurnian Islam kembali pada Quran dan Sunnah. Tak terkecuali makam Rasulullah jadi sasaran, meski akhirnya digagalkan para Ulama NUsantara dengan komite hijaz NU-nya. Berhasilah Ibnu Saud menguasai Arab dan dimulailah misi pengambilan minyak Eropa dengan berdirinya Aramco, perusahaan minyak pertama di Arab.